Rabu, 08 Juni 2016
Sabtu, 28 Mei 2016
Vasodilatasi dan Vasokontriksi Pembuluh darah
Persyarafan
vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vasodilatasi
dan vasokonstriksi. Pada vasodilatasi arteriol memekar membuat kulit lebih
panas dan kelebihan panas cepat terpencar dan hilang karena kelenjar keringat
bertambah aktif dan karena hal tersebut terjadilah penguapan cairan dari
permukaan tubuh. Pada vasokonstriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit
menjadi pucat dan dingin, sehingga keringat hampir dihentikan dan hilangnnya
panas dibatasi. Dengan pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi
sesuai dengan kebutuhan tubuh (Pearce, 1979:243).
Pengaturan suhu pada kulit serta pelepasan panas
ditentukan oleh aliran darah yang terdapat pada kulit (lapisan dermis).
Arteriol dapat mengkerut (konstriksi) dan membesar (dilatasi) untuk
meningkatkan atau menurunkan aliran darah. Dalam lingkungan yang dingin, vasokonstriksi menurunkan aliran darah melalui dermis dan dengan demikian mengurangi hilangnya panas. Dalam lingkungan yang hangat, vasodilatasi dalam dermis meningkatkan
aliran darah ke permukaan tubuh
dan hilangnya panas ke lingkungan. Mekanisme lain dimana panas
hilang dari kulit dengan cara
berkeringat. Kelenjar keringat
ekrin mensekresikan keringat
(air) ke permukaan kulit, dan kelebihan panas
tubuh akan menguap. Ada beberapa faktor yang
mampu meningkatkan produksi panas pada tubuh yaitu hormon tiroksin, hormon
ephineprin yang dihasilkan oleh adrenal medula.(Scanlon,
2007: 397).
Pearce,
Evelyn. 1979. Anatomi Dan Fisiologi Untuk
Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Scanlon,
Valerie C. 2007. Essentials Of Anatomy
And Phsiology Fifth Edition. USA: Davis Company.
Perbedaan Diabetes Tipe I dan Diabetes Tipe II
Perbedaan diabetes tipe I dan II adalah penyebabnya,
jika diabetes tipe I disebabkan oleh tidak
diproduksinya insulin karena faktor genetik
atau infeksi virus, sedangkan diabetes tipe II insulin
tetap dihasilkan tetapi sel tidak mampu menerima signal tersebut
(terjadi resistensi insulin). Resistensi insulin dapat terjadi akibat pankreas
cacat, jumlah reseptor pada sel jauh lebih rendah dari normal, dan insulin
tidak dapat melekatkan diri pada reseptor. Diabetes tipe II yang paling sering
ditemukan dan bukan merupakan kelainan genetik
melainkan timbul akibat pola hidup dan pola diet yang
tidak sehat.
Pengobatan
diabetes tipe I adalah dengan injeksi atau penyuntikan
insulin (exogenous insulin) untuk merangsang sel pankreas sedangkan
diabetes tipe II adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan
Avandia dan Thiazolidinedione yang dapat meningkatkan sentivitas sel terhadap
insulin, sehingga pengobatan ini mampu menahan hati dalam mensintesis glukosa
(yang dirangsang bukan sel pankreas tetapi sel2 reseptornya).
Minggu, 15 Mei 2016
Klasifikasi kelapa (Cocos nucifera)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Principes
Familia : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
Anthurium sp.
Gambar 1. Anthurium sp.
Regnum :
Plantae
Division :
Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Order : Arales
Family : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium sp.
Klasifikasi Cycas rumphii (Pakis Haji)
Gambar 1. Cycas rumphii (Simpson, 2006: 110).
Regnum :
Plantae
Division :
Spermatophyta
Subdivision :
Gymnospermae
Class :
Cycadinae
Order :
Cycadales
Family :
Cycadaceae
Genus :
Cycas
Spesies :
Cycas rumphii
Langganan:
Postingan (Atom)